Hidup di daerah yang sulit dijangkau dan belum teraliri listrik bukanlah kehidupan yang mudah untuk dijalani. Berbagai keterbatasan membuat mereka berkembang tidak semaju daerah-daerah lainnya. Keterbatasan ekonomi, keterbatasan literasi, keterbatasan sarana dan prasarana termasuk listrik tidak bisa teratasi hanya dalam sekali dua kali kunjungan.
Bersyukur untuk setiap anak-anak Tuhan yang telah digerakkan hatinya
untuk menjangkau mereka melalui doa dan dana. Sekelumit kesaksian dari
mereka di bawah ini merupakan salam hangat yang disertai senyum syukur
atas karunia-Nya.
Terima kasih sahabat-sahabatku untuk kasih dan perhatian yang telah
diberikan bukan hanya dari kelebihan namun juga dari kesederhanaan dan
keterbatasan. Setiap pemberian dana dari hati yang digerakkan oleh Roh
Kudus telah memungkinkan pelayanan misi ini terus berlanjut.
Lihatlah wajah-wajah mungil dan senyum bahagia dari generasi penerus
bangsa di Lalere. Dusun ini berada di Sulawesi Tengah. Di sana
terdapat 15 KK yang tinggal menetap serta hidup bergantung pada hasil
alam. Mereka adalah pengikut Kristus yang tetap setia mengiring Dia
meskipun mereka berada di lembah yang dikelilingi hutan dan kebun.
Untuk mencapai dusun ini harus melewati jembatan gantung yang
terbentang sepanjang 20 m, kemudian menyeberangi 21 anak sungai.
Anak-anak di dusun Lalere tidak dapat bersekolah di desa induk yang
berada jauh dari lokasi mereka tinggal. Apalagi pada waktu hujan, air
sungai sangat deras dan tinggi dan amat berbahaya untuk dilalui. Puji
Tuhan kerinduan mereka untuk belajar dijawab oleh Tuhan dengan
didirikannya RBB (di Rumah Baca dan Belajar) sebagai sarana tempat
belajar di dusun itu untuk membantu proses edukasi anak-anak.
Sukacita mereka melimpah karena sekarang mereka tidak hanya bisa
belajar di siang hari tetapi saat malam tiba mereka tetap dapat
membaca dan menulis. Lampu tenaga surya yang diperlengkapi dengan
Alkitab, buku renungan dan bacaan-bacaan menarik lain yang dikirimkan
dari Our Daily Bread Ministries telah mereka terima. Kita berharap
mereka terus termotivasi belajar dan pada akhirnya dipakai oleh Tuhan
untuk menjadi saluran berkat bagi dusun-dusun lain di sekitar mereka.
Betapa bahagianya melihat wajah-wajah mungil penerima Paket Terang dari dusun Ngatapapu ini. Mereka menempuh pendidikan di sebuah sekolah yang dibangun oleh YRGI (Yayasan Rumah Gembira Indonesia). Bangunan sekolah sederhana yang terletak di atas gunung itu, kira-kira ada 43 KK tinggal di sana dan masih belum terjangkau aliran listrik. Ini merupakan sekolah perpanjangan tangan dari sekolah induk yang terletak di Balumpewa, sekitar 4 jam dari lokasi mereka. Sebelumnya mereka harus menyusuri sungai, naik turun gunung dengan berjalan kaki untuk mencapai sekolah induk. Kaki-kaki mungil mereka sudah terbiasa melewati air, jalan berbatu dan menginjak lumpur. Maka dipandang perlu untuk mendirikan sekolah yang lebih dekat dengan lokasi tempat tinggal mereka. Ketika akan menempuh ujian barulah mereka ke sekolah induk dan mendapatkan ijazah dari sana.
Senyum indah itu merekah begitu Paket Terang diberikan kepadanya. Ape
yang malam itu berbalut kaos warna merah menampilkan wajah cerianya di
malam yang kian menjelang. Walaupun tinggal di dusun Kalaka di
Sulawesi Tengah dan belum teraliri listrik, sekarang Ape akan bisa
melakukan aktivitas di dalam rumah dengan diterangi lampu tenaga surya
yang telah diterimanya. Bahkan ia bisa memakai waktu itu untuk
mengerjakan PR, membaca Alkitab dan buku-buku cerita. Kiranya Tuhan
menolong Ape agar semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Allah yang
hidup yang selalu menjaga dan menyediakan pemeliharaan sempurna
baginya dan seluruh keluarganya.
Dulunya, banyak anak dan orang tua di sini masih buta huruf, mereka
tidak bisa membaca, apalagi menulis. Puji Tuhan, karena Dia
menggerakkan seseorang yang mau mengajar mereka membaca dan menulis.
Setelah perjuangan selama 6 bulan, mereka mulai menguasai abjad dan
mengeja bacaan dengan benar. Betapa bahagianya, ketika mereka
mendapatkan buku-buku cerita dari Our Daily Bread Ministries melalui
tim Yayasan Rumah Gembira Indonesia. Semangat membacanya menjadi lebih
tinggi. Bahkan, mereka semakin sering melakukannya, baik siang maupun
malam. Lampu tenaga surya dari Our Daily Bread Ministries ini juga
telah membantu mereka untuk bisa beraktivitas di malam hari bersama
keluarga, terutama untuk bisa berkumpul membaca firman Tuhan serta
berdoa bersama keluarga.
Terima kasih untuk semua Sahabat ODB yang telah mendoakan pelayanan
ini agar terus berjalan. Juga, yang telah memberikan dukungan dana,
sehingga semua materi dapat dicetak dan didistribusikan ke Sulawesi
Tengah, melalui kolaborasi pelayanan antara YKATB dan Our Daily Bread
Ministries.