Yesus: Juruselamat yang bersedih


Baca: Matius 26:36-56



Terkadang dunia ini bisa terasa begitu gelap; dan pikiran kita pun seakan tersesat dalam kegelapan itu. 

Namun, bergumul dengan kesehatan mental tidak serta-merta berarti kita tidak layak atau terlalu berdosa bagi Allah. Yang kita alami hanyalah beban dari hidup di tengah dunia yang dicemari dosa dan maut. Yesus, Juruselamat kita, juga sangat mengenal kesedihan yang mendalam ketika Dia merenungkan beban—dan harga—dosa. 

Yesus sebentar lagi akan dikhianati, titik awal dari rentetan peristiwa yang akan berujung dengan hukuman mati yang kejam atas Yesus di kayu salib. Karena tahu bahwa diri-Nya akan menanggung dosa kita dan menghadapi penghakiman Bapa dengan menggantikan kita, Yesus berkata, “Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.” 

Kata-kata itu mungkin mewakili perasaan kita di tengah kekelaman jiwa dan depresi. Namun, alih-alih menderita sendirian, kita dapat mengikuti tindakan positif yang Yesus contohkan. 

Dia meminta murid-murid-Nya, “Tinggallah di sini dan berjaga-jaga.” Kita pun membutuhkan saudara-saudari seiman untuk meneguhkan iman kita di masa-masa sulit. Kemudian Yesus menyerahkan hidup-Nya ke tangan Bapa-Nya, sembari berdoa: “Bukan kehendak-Ku, tetapi kehendak-Mu yang terjadi.” Ketika kelamnya hidup menutupi penglihatan kita, kita dapat mempercayai Dia yang selalu berjalan di depan kita. 

Hari-hari yang gelap tidak berarti kita gagal. Seperti teladan Yesus, Bapa kita akan selalu menolong dan menguatkan kita pada masa-masa sulit itu. 

Jadilah Bagian dari Perjalanan
Pelayanan Kami Seterusnya

Persembahan kasih yang Anda berikan kepada Our Daily Bread Ministries memampukan kami untuk terus menghasilkan beragam renungan, podcast, video, dan materi lainnya bagi orang-orang yang membutuhkan penghiburan sejati dari firman Tuhan.

DUKUNG KAMI

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

©2025 Our Daily Bread Ministries. All Rights Reserved.